www.upnjatim.ac.id
APLIKASI
DAN PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI DALAM PENGOLAHAN LAHAN
( Mita Nur Mar’atussolihah / 1625010155
)
PENGERTIAN
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS ( GIS )
Sistem informasi geografis
adalah segala jenis prosedur berbasis manual maupun berbasis computer untuk
menyimpan dan memanipulasi data bereferensi geografis. Sistem Informasi Geografis
juga dapat diartikan sebagai suatu system informasi yang digunakan untuk
memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis, dan
menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospasial, untuk mendukung
pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaaan lahan,
sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum
lainnya.
Perkembangan lmu Pengetahuan
dan Teknologi ( IPTEK ) di jaman yang serba modern, menuntut adanya inovasi
baru dalam bidang teknologi guna memenuhi kebutuhan manusia dalam kehidupan
sehari-harinya. Dengan adanya Sistem Informasi Geografis sangat membantu untuk
mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada saat ini yan dikombinasikan dengan
berbagai ilmu terapan seperti geologi, biologi, geoinformatika, kartografi, dll
yang tujuannya membantu penggambaran dan pemeliharaan data mengenai ruang
geografis.
KOMPONEN SISTEM
INFORMASI GEOGRAFIS ( GIS )
Terdapat 6 komponen system informasi
geografis yaitu :
1.
Manusia
Pada komponen ini manusia berada pada
arti orang yang mengoperasikan / menjalankan / menggunakan Sistem Informasi
Geografis dalam pekerjaannya. Selain itu, juga subyek yang melakukan pengawasan
dalam suatu kgiatan yang menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis
2.
Aplikasi
Aplikasi adalah suatu prosedur yang
digunakan dalam mengolah data menjadi sebuah informasi, misalnya klasifikasi,
penjumlahan, tabulasi,dan lain-lain.
3.
Data
Pada komponen ini, data dapat berupa
data spasial atau grafis serta data atribut. Data spasial adalah suatu data
yang berupa representasi fenomena daripermukaan bumi yang dapat berupa foto
udara, citra satelit, koordinat, dan lain sebagainya. Sedangkan data atribut
merupakan suatu data yang mempresentasikan aspek deskriptif pada fenomena yang
dimodelkan seperti data sesnsus ekonomi / penduduk / pertanian, mengenai jumlah
pengangguran, da lain-lain. Data tersebut menjadi informasi penting dan acuan
dalam kegiatan penelitian yang berhubungan dengan Sistem Informasi Geografis.
4.
Software
Software merupakan perangkat lunak SIG
yang berupa program aplikasi yang mempunyai kemampuan pengolahan, penyimpanan,
pemrosesan, analisis, serta penayangan data spasial. Contohnya Arc View, Map
Inf, ILWIS, Google Earth.
5.
Hardware
Hardware adalah perangkat keras yang
dibutuhkan untuk dapat menjalankan system computer seperti halnya CPU, plotter,
digitizer, RAM, hardisk, dan lain sebagainya.
6.
Metode
Metode merupakan langkah, cara,
tahapan, yang digunakan dalam pengoperasian system informasi geografi mulai
dari awal sampai akhir. Apabila metode yang digunakan benar maka data yang
diperoleh valid dan dapat menjadi referensi untuk beberapa kegiatan penelitian.
PEMANFAATAN
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM PENGOLAHAN LAHAN
Lahan merupakan salah satu
komponen utama dalam kegiatan pertanian. Lahan merupakan media tanam bagi
tumbuh-tumbuhan, sehingga kualitas lahan sangat menentukan baik buruknya hasil
produksi dari tanaman yang ditanam. Setiap wilayah memiliki jenis tanah yang
berbeda karakteristik, sehingga jenis tanaman dan usaha untuk meningkatkan
kualitas dari tanah di suatu wilayah juga berbeda-beda. Selain itu, kerusakan
lahan juga menjadi masalah yang sampai saat ini masih di cari penanganannya. Kerusakan
lahan bisa disebabkan oleh banyak factor yaitu, baik dari komponen biotic maupun
abiotik.
Berkembangnya teknologi
saat ini, mendorong mnculnya berbagai penemuan di bidang Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi ( IPTEK ) yang bermanfaat dalam konservasi lingkungan hidup. Sstem
Informasi Geografis merupakan aplikasi berbasis computer yang bemanfaat untuk
mengolah, menyimpan, menganalisis data - data yang bereferensi keruangan
goegrafis. Dengan adanya aplikasi Sistem Informasi Geografis diharapkan bisa
mengani permasalahan – permasalahan yang ada saat ini.
Pemanfaatan aplikasi
Sistem Informasi Geografis dalam pengelolaan dan kelestarian lahan adalah
sebagai berikut :
1.
Sistem
Informasi Geografis untuk pemetaan lahan
Menurut Buchori ( 2010 ) Sistem
Informasi Geografis sering kali didefinisikan sebagai system computer yang
digunakan untuk mengelola data keruangan, baik dalam bentuk gambar, peta,
tabel, atau keterkaitan diantara ketiganya. Dengan begitu akan diperoleh data
yang valid, akurat, dan terpercaya. Hubungan antara pemanfaatan aplikasi Sistem
Informasi Geografis dengan pemetaan lahan adalah dengan adanya penginderaaan
yang jauh terhadap permukaan bumi, maka akan dihasilkan suatu gambar atau data yang
menjelaskan kondisi suatu wilayah termasuk lahan pertaniannya. Dengan begitu
kita akan mengetahui bagaimana kondisi lahan pertanian di tiap-tiap wilayah,
apakah cocok untuk kegiatan pertanian atau tidak, bisa digunakan untuk
pengklasifikasian jenis tanaman yang cocok ditanam di daerah tersebut.
2.
Sistem
Informasi Geografis untuk kajian erosi tanah
Kajian erosi tanah diperlukan data –
data yang berkaitan dengan factor-faktor penyebab erosi yaitu seperti ( 1 )
data curah hujan harian selama 5 samapi 10 tahun terakhir, ( 2 ) data sifat dan
kararkteristik tanah untuk menghitung besarnya erodibilitas tanah, ( 3 ) data
panjang dan derajat lereng, ( 4 ) data vegetasi dan pertanaman yang diusahakan,
( 5 ) data tindakan konservasi tanah yang sudah atau sedang dikerjakan pada
bidang lahan yang dikaji. Dengan adanya aplkasi Sistem Informasi Geografis,
membantu untuk mencari solusi alternative dalam menangani masalah erosi tanah
dengan melakukan berbagai perlakuan terhadap tanah atau lahan yang akan di
konservasi. Sehingga kualitas dari tanah tersebut akan tetap terjaga, dan juga
sebagai upaya dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup.
3.
Sistem
Informasi Geografis untuk manajemen tata guna lahan
Pemanfaaatan dan penggunaaan lahan
merupakan kajian geografi yang dilakukan dengan penuh pertimbangan dan dilihat
dari berbagai sisi. Sistem Informasi Geografis mampu memetakan apa yang ada di
luar atau di dalam suatu area. Criteria - kriteria nanti digabungkan sehingga
memunculkan irisan – irisan daerah telah diklasifikasikan berdasarkan criteria yang
telah ditentukan. Dengan terpetakannya curah hujan, iklim, kondisi tanah,
ketinggian, dan keadaan alam, akan membantu penentuan lokasi tanaman, pupuk
yang dipakai dan bagaimana proses pengolahan lahan itu sendiri. Sehinggga kita
dapat mengetahui apakah lahan tersebut cocok sebagai lahan pertanian atau
tidak.
4.
Sistem
Informasi Geografis untuk mendeteksi mikroba atau mikroorganisme di dalam tanah
Mikroorganisme yang berada di dalam
tanah sangat mempengaruhi kualitas tanah di suatu wilayah. Selain itu juga
mempengaruhi hasil produksi pertanian. Salah satu pemanfaatan Sistem Informasi
dalam pengelolaan lahan adalah dengan penggunaan GPS yang telah dimodifikasi
dan dikombinasikan dengan berbagai ilmu terapan lainnnya yang bermanfaat untuk
mendeteksi mikrooorganisme baik yang menguntungkan atau merugikan bagi tanah,
Nantinya akan diperoleh data tentang pengklasifikasian dari mikroorganisme
tersebut, sehingga data yang telah diperoleh bisa menjadi dasar untuk
mengetahui tingkat kemampuan tanah tersebut untuk kegiatan produksi pertanian, mengetahui
tipe tanah yang ada di suatu wilayah, kelayakan
tanah tersebut untuk lahan pertanian, serta sebagai dasar dalam mengatasi
organisme pengganggu tanaman ( OPT ) yang ada di dalam tanah,
KESIMPULAN
Sistem Informasi Geografis
merupakan suatu system informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan,
memanggil kembali, mengolah, menganalisis, dan menghasilkan data bereferensi
geografis atau data geospasial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam
perencanaan dan pengelolaan penggunaaan lahan, sumber daya alam, lingkungan,
transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya. Aplikasi ini sangat
bermanfaat dalam kehidupan sehari - hari dan bisa di aplikasikan di berbagai
bidang seperti pertanian, kedokteran, kehutananan, perairan, kependudukan, industry,
dan lain – lain. Adapun pemanfaatan Sistem Informasi Geografis dalam bidang
pengolahan lahan seperti untuk pemetaan lahan, kajian erosi tanah, manajemen
tata guna lahan, pendeteksi mikroorganisme termasuk organisme penggangu tanaman
( OPT ) yang berada di dalam tanah, dan lain sebagainya. Kita dapat mengetahui
bagaimana kondisi tanah atau lahan di suatu wilayah dengan pemodifikasian pada
peta gambar yang telah diperoleh dan mengklasifikasikannya menjadi beberapa sub
tipe. Selain itu dengan data yang
diperoleh dari Sistem Informasi Geografis ( SIG ) , kita dapat mengetahui jenis
tanaman apa yang cocok di tanam di lahan tersebut termasuk pengelolaan dari
lahan itu sendiri. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas hasil
pertanian, mencegah terjadinya bencana alam, serta menjaga kelestarian
lingkungan hidup dan upaya dalam konservasi lahan pertanian yang ada di
Indonesia.
DAFTAR
PUSTAKA
Buchori,I.2010.Penggunaan Sistem
Informasi ( SIG ) dalam *erencanaan Tata Ruang.Buletin Tata Ruang : Ruang
Untukekonomi Masyarakat.badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional. Jakarta
halaman : 20-25
Tidak ada komentar:
Posting Komentar