PENGENALAN TANAMAN STROBERI
Tanaman stroberi merupakan tanaman buah yang memiliki rasa unik. Buah tanaman
ini dapat digunakan sebagai olahan berbagai makanan dan minuman. Buah stroberi dapat
juga digunakan sebagai penguat cita rasa makanan dan minuman. Tanaman stroberi berasal benua Amerika, yang
diperkenalkan oleh seorang ahli botani berasal dari Uni Soviet Nikolai
Ivanovich Vavilov pada tahun 1887 sampai tahun 1942. Kemudian tanaman ini menyebar luas ke berbagai Negara dan Benua
Eropa dan Asia. Perkembangan dan budidaya tanaman ini telah banyak dilakaukan oleh pakar
pertanian Amerika dalam menghasilkan tanaman stroberi varietas
baru sampai pada saat ini. Di Indonesia tanaman ini telah dikenal oleh
masyarakat kita pada zaman kolonialisme. Tanaman ini dibawa
oleh bangsa Belanda.Hama Tanaman Stroberi.
KLASIFIKASI TANAMAN STROBERI
Menurut Rukmana (1998), sistematika tumbuhan buah strawberry diklasifikasikan sebagai berikut :
Menurut Rukmana (1998), sistematika tumbuhan buah strawberry diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom. : Plantae
(tumbuh-tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Subdivisi : Angiospermae (berbiji tertutup)
Kelas : Dicotyledonae (biji berkeping satu)
Ordo : Rosales
Famili : Rosaceae
Genus : Fragaria
Spesies. : Fragaria/ananassa Duchesne, disebut strawberry modern atau
strawberry komersial.
Sitem perakaran tanaman stroberi adalah berakar
tunggang dengan struktur perakaran maliputi pangkal akar, batang akar, ujung
akar, bulu akar, dan tudung akar. Akar stroberi terus tumbuh memanjang dan
ukurannya relatif besar. Ukuran panjang akar mencapai 100 cm, namun akar
tanaman tersebut hanya mampu menembus tanah sedalam 15-45 cm, tergantung dari
kesuburan dan kesehatan tanah.
Batang
Tanaman stroberi memiliki batang pendek dan
bahkan terlihat seperti tidak memiliki batang. Tumbuh merayap diatas permukaan
tanah yang mampu bertahan hidup hingga bertahun-tahun. Terdapat batang utama
yang tersusun dengan daun melingkari batang dengan jarak yang sangat rapat.
Batang bertekstur lunak dan tidak berkayu serta bersembunyi diantara daun-daun.
Daun
Daun stroberi memiliki tepi bergerigi merupakan
daun trifoliate. Tumbuhnya melingkari batang dengan tiga anak daun pada setiap
tangkai batang. Pertumbuhan vegetatif daun-daun baru akan tumbuh 8-12 hari dan
bertahan hingga 1-3 bulan kemudian mengering.
Bunga
Bunga tanaman stroberi memiliki klopak bunga
berjumlah lima, mahkota bunga berjumlah lima, dan 20-35 stamen serta ratusan
putik yang menempel di dasar bunga. Bunga yang pertama tumbuh adalah bunga
primer dan diikuti dengan bunga sekunder, tersier, dan kuarter.
Buah
Buah stroberi
berwarna hijau (muda) sampai merah (tua), ukurannya kecil dan berpori-piri.
Memiliki berbagai macam bentuk yang terdiri dari oblate, globose, globose
conic, conic, long conic, necked, long wedge dan short wedge. Bentuk buah stroberi yang berbeda-beda dipengaruhi oleh
sifat genetiknya.
HAMA DAN
PENYAKIT TANAMAN STROBERI
v HAMA
1.
Kutu daun (Chaetosiphon fragaefolii)
Ø Ciri-ciri : Kutu berwarna kuning-kuning kemerahan, kecil (1-2 mm), hidup
bergerombol di permukaan bawah daun.
Ø Gejala: pucuk/daun keriput,
keriting, pembentukan bunga/buah terhambat.
Ø Pengendalian: dengan
insektisida Fastac 15 EC dan Confidor 200 LC.
2. Tungau (Tetranychus sp. dan
Tarsonemus sp.)
Ø Ciri-ciri : Tungau berukuran
sangat kecil, betina berbentuk oval, jantan berbentuk agak segi tiga dan telur
kemerah-merahan.
Ø Gejala: daun berbercak kuning
sampai coklat, keriting, mengering dan gugur.
Ø Pengendalian: dengan
insektisida Omite 570 EC, Mitac 200 EC atau Agrimec 18 EC.
3. Kumbang penggerek bunga (Anthonomus
rubi), kumbang penggerek akar (Otiorhynchus rugosostriatus) dan kumbang
penggerek batang (O. sulcatus).
Ø Gejala: di bagian tanaman yang
digerek terdapat tepung.
Ø Pengendalian: dengan
insektisida Decis 2,5 EC, Perfekthion 400 EC atau Curacron 500 EC pada waktu
menjelang fase berbunga.
4. Kutu putih (Pseudococcus sp.)
Ø Gejala: bagian tanaman yang
tertutupi kutu putih akan menjadi abnormal.
Ø Pengendalian: kimia dengan
insektisida Perfekthion 400 EC atau Decis 2,5 EC.
5. Nematoda (Aphelenchoides
fragariae atau A. ritzemabosi)
Ø Cirri- ciri : hidup di pangkal
batang bahkan sampai pucuk tanaman.
Ø Gejala: tanaman tumbuh kerdil,
tangkai daun kurus dan kurang berbulu.
Ø Pengendalian: dengan nematisida
Trimaton 370 AS, Rugby 10 G atau Nemacur 10 G.
v PENYAKIT
1. Kapang kelabu (Botrytis
cinerea)
Ø Gejala: bagian buah membusuk
dan berwarna coklat lalu mengering.
Ø Pengendalian: dengan fungisida
Benlate atau Grosid 50 SD.
2. Busuk buah matang
(Colletotrichum fragariae Brooks)
Ø Gejala: bah masak menjadi
kebasah-basahan berwarna coklat muda dan buah dipenuhi massa spora berwarna
merah jambu.
Ø Pengendalian: dengan fungisida
berbahan aktif tembaga seperti Kocide 80 AS, Funguran 82 WP, Cupravit OB 21.
3. Busuk rizopus (Rhizopus
stolonifer).
Ø Gejala:
1. buah busuk, berair, berwarna
coklat muda dan bila ditekan akan mengeluarkan cairan keruh;
2. di tempat penyimpanan, buah
yang terinfeksi akan tertutup miselium jamur berwarna putih dan spora hitam.
Ø Pengendalian: membuang buah
yang sakit, pasca panen yang baik dan budidaya dengan mulsa plastik.
4. Empulur merah (Phytophthora
fragariae Hickman)
Ø Gejala: jamur menyerang akar
sehingga tanaman tumbuh kerdil, daun tidak segar, kadang-kadang layu terutama
siang hari.
5. Embun tepung (Sphaetotheca
mascularis atau Uncinula necator).
Ø Gejala: bagian yang terserang,
terutama daun, tertutup lapisan putih tipis seperti tepung, bunga akan
mengering dan gugur.
Ø Pengendalian: dengan fungisida
Benlate atau Rubigan 120 EC.
6. Daun gosong (Diplocarpon
earliana atau Marssonina fragariae)
Ø Gejala: Daun berbercak bulat
telur sampai bersudut tidak teratur, berwarna ungu tua.
Ø Pengendalian kimia dengan
fungisida Dithane M-45 atau Antracol 70 WP.
7. Bercak daun
Ø Penyebab :
1. Ramularia tulasnii atau
Mycosphaerella fragariae,
Gejala: bercak kecil ungu tua
pada daun. Pusat bercak berwarna coklat yang akan berubah menjadi putih;
2. Pestalotiopsis disseminata,
Gejala: bercak bulat pada daun. Pusat bercak berwarna coklat fua
dikelilingi bagian tepi berwarna coklat kemerahan atau kekuningan, daun mudah
gugur;
3. Rhizoctonia solani,
Gejala : bercak coklat-hitam
besar pada daun.
Pengendalian kimia dengan fungisida bahan aktif tembaga seperti
Funguran 82 WP, Kocide 77 WP atau Cupravit OB 21.
8. Busuk daun (Phomopsis
obscurans).
Ø Gejala: noda bula berwarna
abu-abu dikelilingi warna merah ungu, kemudian noda membentuk luka mirip huruf
V.
Ø Pengendalian: dengan Dithane
M-45, Antracol 70 WP atau Daconil 75 WP.
9. Layu vertisillium (Verticillium
dahliae)
Ø Gejala: daun terinfeksi
berwarna kekuning-kuningan hingga coklat, layu dan tanaman mati.
Ø Pengendalian: melalui fumigasi
gas dengan Basamid-G.
10. Virus
Ø Ciri-ciri : Ditularkan melalui
serangga aphids atau tungau.
Ø Gejala: terjadi perubahan warna
daun dari hijau menjadi kuning (khlorosis) sepanjang tulang daun atau
totol-totol (motle), daun jadi keriput, kaku, tanaman kerdil.
Ø Pengendalian: menggunakan bibit
bebas virus, menghancurkan tanaman terserang, menyemprot pestisida untuk
mengendalikan serangga pembawa virus. Pencegahan hama dan penyakit umumnya
dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kebun/tanaman, menanam secara
serempak (untuk memutus siklus hidup), menanam bibit yang sehat, memberikan
pupuk sesuai anjuran sehingga tanaman tumbuh sehat, melakukan pergiliran
tanaman dengan tanaman bukan keluarga Rosaceae dan memangkas bagian
tanaman/mencabut tanaman yang sakit. Membudidayakan stroberi dengan mulsa plastik
juga akan menekan pertumbuhan hama/penyakit. Khusus untuk penyakit, perbaikan
drainase biasanya dapat menurunkan serangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar